Wednesday, March 26, 2008

Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya


Dua orang malaikat berkunjung ke rumah sebuah keluarga kaya. Keluarga itu sangat kasar dan tidak mengizinkan kedua malaikat itu untuk bermalam di ruang tamu yang ada di rumahnya. Malaikat tersebut ditempatkan pada sebuah kamar berukuran kecil yang ada di basement.

Ketika malaikat itu hendak tidur, malaikat yang lebih tua melihat bahwa dinding basement itu retak. Kemudian, malaikat itu memperbaikinya sehingga retak pada dinding basement itu lenyap.

Ketika malaikat yang lebih muda bertanya, mengapa ia melakukan hal itu, malaikat yang lebih tua menjawab, "Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya"

Malam berikutnya, kedua malaikat itu beristirahat di rumah seorang petani dan istrinya yang miskin, tetapi sangat ramah.

Setelah membagi sedikit makanan yang dimilikinya, petani itu mempersilahkan kedua malaikat untuk tidur di atas tempat tidurnya.

Ketika matahari terbit, malaikat menemukan bahwa petani dan istrinya sedang menangis sedih karena sapi mereka yang menjadi sumber pendapatan satu-satunya sudah terbaring mati. Malaikat yang lebih muda merasa geram.

Ia bertanya kepada mailakat yang lebih tua. "Mengapa engkau membiarkan hal itu terjadi? Keluarga yang pertama memiliki segalanya, tetapi engkau menolong menambal dindingnya yang retak. Keluarga ini hanya memiliki sedikit, walaupun demikian mereka bersedia membaginya dengan kita. Mengapa engkau membiarkan sapinya mati?"

Malaikat yang lebih tua menjawab, "Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya."

"Ketika kita bermalam di basement, aku melihat ada emas tersimpan di lubang dalam dinding itu. Karena pemilik rumah sangat tamak dan tidak bersedia membagi hartanya, aku menutup dinding itu agar ia tidak menemukan emas itu.

Semalam, ketika kita tidur di ranjang petani ini, malaikat maut datang untuk mengambil nyawa istrinya. Aku memberikan sapinya agar malaikat maut itu tidak jadi mengambil istrinya."

"Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya."

No comments: